Minggu, 08 Februari 2009

foto-foto ketika pemuda-remaja GKMI Srumbung Gunung.

GKMI Srumbung Menerima Pemuda rogram YAMEN

Sukacita melingkupi keluarga besar GKMI Semarang cabang Srumbung Gunung karena mendapat kesempatan untuk menjadi Host bagi seorang pemuda yang bernama Passionate Ncube dari gereja Brethren Of Christh, Zimbabwe. Adapun lembaga yang menjalankan program YAMEN adalah Mennonite Churchs Conference yang berdomisili di Salatiga.

Passionate Ncube (21) datang pada bulan Agustus 2008. Kedatangannya bersama dengan beberapa pemuda program international yang lainnya. Sesuai dengan rencana maka Keke panggilan akrab dari Passionate selanjutnya ditempatkan di keluarga Bapak Suprihatin, sebuah keluarga yang sedehana dengan 2 orang anak laki-laki kakak beradik yang bernama Teguh dan Abraham. Keke akhirnya diterima sebagai adik dari Teguh dan kakak dari Abraham.

Pada minggu dan bulan yang pertama merupakan masa-masa yang berat bagi Keke untuk beradaptasi. Permasalahan bahasa merupakan sesuatu yang sangat signifikan ditambah dengan permasalahan ketiadaan toilet dalam ruma keluarga tersebut. Sehingga keke musti bolak-balik ke rumah pak iwan sebagai rohaniwan disana untuk untuk urusan ke belakang.

Permasalahan bahasa lambat laun dapat teratasi dengan kursus bahasa Indonesia yang diselenggarakan MCC selama beberapa minggu di Salatiga. Kekepun semakain lancar dalam berbahasa Indonesia. Dia semakin baik dalam berkomunikasi dengan masyarkat sekitarnya.

Sedangkan permasalahan Toilet diatasi dengan dibangunnya toilet oleh MCC di Rumah keluarga Bapak Suprihatin.

Keke mempunyai banyak aktifitas selama di Srumbung Gunung. Ia mengajar bahasa Inggris di taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar Negeri di desa Poncoruso serta membimbing belajar di panti asuhan katolik Jimbaran. Keke juga mengajar bahasa inggris anak-anak secara informal di rumah Bapak Parman. Kegiatannya yang lain adalah berkotbah baik di Sekolah Minggu, Pemuda remaja, bahkan dalam kebaktian umum Gereja. Ia juga sering diajak untuk mengunjungi jemaat yang undur dan para orang tua. Satu lagi yang menambah kegiatannya menjadi komplek adalah hobynya dalm bermain sepak bola setiap sore hari.

Jemaat dan masyarakat Srumbung gunung sangat bergembira dengan kehadiran Keke. Canda dan gelak tawa seringkali terlepas ketika bergaul dengan Keke. Ia akan mengakhiri pelayanannya di Srumbung Gunung pada bulan Juli 2009. Kami berharap akan ada Keke-keke yang lain untuk membuat masyarakat dan jemaat semakin bersemangat dan hidup.

JIWA YESUS ADALAH KERENDAHAN HATI

Matius 11:29

Suatu ketika saya tertawa terbahak manakala membaca tiga iklan politik calon presiden yang ditampilkan secara bersamaan di kompas. Iklan yang pertama memperlihatkan prestasi-prestasi pemerintahan yang sedang dinaunginya terutama dalam memberantas kemiskinan dan juga prestasi menurunkan BBM hingga hingga 3 kali. Dengan prestasi tersebut diharapkan rakyat mempertahankan kelangsugan pemerintahan yang sekarang ini. Iklan kedua berisi kritik terhadap pemerintahan sekarang, menyangkal keberhasilan dan memperlihatkan borok dan kelemahan yang dipunyai pemerintahan sekarang sehingga rakyat tidak memilihnya kembali. Sedangkan iklan yang ketiga memperlihatkan capres pendatang baru yang menghimbau untuk mengajak rakyat untuk tidak terpaku pada capres-capres yang “itu-itu saja” tetapi berani memilih dirinya sebagai “capres yang baru” tentu dengan “iming-iming” masa depan baru.

Ketiga iklan itu adalah contoh kontra kerendahan hati. Intinya adalah ingin memeperlihatkan prestasi dan melihat keborokan orang lain agar dirinya sendiri ditinggikan orang lain dalam pemilihan presiden tersebut.

Sikap yang tidak rendah hati menjadi penyebab berkembangnya korupsi, perang, kekerasan, perceraian dalam rumah tangga dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu meneladani hidup dan pengajaran Yesus yang sejati dalam hal kerendahan hati. Ia lahir hidup dan mati dalam semangat total kerendahatian. Sebuah rencana Allah jikalau Ia dilahirkan di kandang omba yang hina meskipun ia adalah mesias raja segala raja. Dalam kehidupannyapun alkitab mencatat "Srigala mempunyai liang namun anak manusia tidak mempunyai tempat meletakkan kepalanya. Ini merupakan sebuah lmbang ketebatasan yang ekstrim yang dibadingkan dengan binatang bahkan lebih mujur nasib binatangnya. Padahal sebenarnya untuk meraih materi dan kecukupan hidup yesus mempunyai kemampuan. Bukankah pengikutnya banyak sehingga ia bisa saja memanfaatkannya untuk memperkaya diri ? tapi ternyata itu bukan rencananya. Selanjutnya kematiannya pun digambarkan sebagai kematian yang sangat mengerikan. Binatang saja disembelih dengan diantar doa tapi Yesus diantar cercaan dan hinaan.

Inti dari kerendahatian adalah hiup Yesus yang mempunyai kerelaan untuk terhina dan tidak populer. Apabilakita semua dan para pemimpin mempunyai sifat ini maka niscaya konflik hidup yang keras antar sesama manusia dapat di minimalkan. GBU

Oleh: Iwan Firman Widiyanto, M.Th